Powered By Blogger

Jumat, 31 Juli 2015

Hati

Kepada kau hati,
yang memang harusnya
tak perlu aku isi
karena tak ada yang kosong darimu

Kepada kau pengisi hati
harusnya tak ku biarkan
kau berlama-lama, diam didalam

kepada kau hati
apa kau tak sesak??
kenapa kau diam??
seharusnya aku yang mebatasimu,
tak membuatmu sesak
membiarkanmu menjadi kau saja

kepada kau pengisi hati
tak lelah kah??
besesakan didalam??
jika tak tahan, pergi saja
Takkan ada yang menahan..
atau harusnya aku yang mrnjadi batasmu??

aku batas..pembatas..aku yang harusnya membatasi..aku yang harus..

Aku tau..

Harusnya aku..

Selasa, 19 Mei 2015

Berita buruk..

08 April 2015
Papa pergi dengan  tenang di usia 67 tahun. Tergolong tua atau masih muda tergantung dari siapa yg berbicara. Senin 06 April 2015, papa tiba-tiba stroke, dibawa kerumah sakit dalam keadaan panik. Rumah sakit terdekat saat itu memang betul RS. BARI. Diterima di UGD, dengan sigap, tekanan darah makin tinggi, kontrol diri makin hilang..papa makin terlihat hilang sadar pada saat itu, bicara yg tdk seharusnya, mungkin menahan sakit. Sampai hari gelap, papa mulai sedikit tenang..diputuskan utk pindah rmh skt. Malam itu juga papa dibawa ke RS.AK. GANI. Darah papa masih tinggi pada mlm itu, sampai malam besoknya..malam dmn kami terakhir sama-sama dalam keadaan sadar. Susah buat nulis dan crt ini, ini sdh kali kedua saya coba utk meneruskan berita buruk ini. Berat rasanya, sangat berat.
Intinya kami sangat kehilangan sosok penyabar, penghibur, penenang, sibaik hati nan humoris..aahhh papa...kami kehilangan papa tepat 8 April 2015.
Kata rindu kini takan lagi bermakna, maaf pun juga tak ada guna. Sedih, pedih, entah...aku rasa ini sudah..

Patah Hati yang Sebenarnya

Aku mencintainya,
Sangat..teramat sangat mencintainya..
tapi sudah terlambat, aku tau..
Setelah berlalu,
Aku tau aku sangat..teramat sangat mencintainya..
Aku tau sedikit
Tentang apa yang sering dibilang takdir
Tentang keharusan diujung usia
Kali ini aku betul patah hati
Mencintainya dalam hari
Sekejap ia pergi
Tanpa sempat aku memeluk
Tanpa sempat aku mencium
Aku patah hati
setelah puluhan tahun mencintai
Ini benar patah hati,
Terasa banyak kehilangan
Walau hanya satu
Aku benar patah hati..
Benar-benar patah...

#40hari papa pergi..

Jumat, 27 Februari 2015

Hidup dan Ada



Kadang kita hanya butuh bernafas,
Agar tetap dianggap ‘hidup’
Menjaga detakan jantung, agar tak dibilang ‘mati’
apa iya?
Hanya dengan mendeteksi detak jantung,
Memastikan nafas masih bersirkulasi dengan lancar
Dengan begitu, apa iya kita dianggap ‘hidup’?
Mungkin jawabannya adalah ‘iya’
Tentu saja kita dianggap ‘hidup’
Tapi belum tentu dianggap ‘ada’
Keberadaan bukanlah tentang kehidupan
‘Ada’ dan ‘hidup’
 ‘hidup’ dan ‘ada’
Dianggap ‘hidup’ tapi tak dianggap ‘ada’
dianggap ‘ada’ tapi seolah ‘mati’
Yang selaras adalah ‘hidup’ lalu dianggap ‘ada’
Lebih baik ‘mati’ dan masih ‘ada’
Dibanding ‘hidup’ tapi ditiadakan
Sepele memang..
Tapi...
‘Hidup’ tapi tak dianggap ‘ada’  
Terlalu tragis..



(pew_01:53_25Feb2015)

Rabu, 06 Agustus 2014

Pahit :')

baik,
aku harus cerita sekarang..
mohon hanya dengar tanpa komentar :)
aku sudah hampir 4 tahun menjalani hubungan yang menurutku serius yang orang lain biasa bilang pacaran.
Aku dan dia, lelaki yang dulu pernah jadi teman.
Menjalani hari-hari "pendekatan" dengan normal seperti pasangan lainnya, menjalani fase-fase berikutnya.
Melalui hari yang tak melulu bahagia.
Kadang aku jadi alasannya marah, kadang dia jadi alasanku sedih.
Tapi tidak jarang kami menjadi alasan untuk masing-masing bahagia:)
Selama ini aku rasa tidak ada masalah besar yang bisa membuatku hampir menyerah, hampir saja menyerah.
Sampai pada akhirnya, atau mungkin sudah saatnya kami harus merasakan itu, rassa yang hampir membuat segalanya berhenti. Rasa yang hampir membuat semua berubah. Rasa yang bisa membuat telinga tak lagi mendengar, rasa yang bisa merubah mata seketika tak bisa melihat jelas.
Sebulan yang lalu, atau mungkin jauh dari satu bulan yang lalu aku sudah ditipu.
Ditipu lelaki yang aku sangat percaya, ditipu lelaki yang aku titipkan percaya lebi besar dibanding lelaki yang lain. Dibohongi oleh seorang yang aku anggap tidak akan tega membohongi aku, pasti taulah bagaimana pahitnya :')
Akhir bulan Mei 2014, mungkin sekitar tanggal 24 Mei 2014.
Dia kecelakaan dengan korban meninggal usia 2 tahun, tidak sengaja ditabraknya mungkin karena terlalu cepat melaju.
Mengikuti peraturan dan hukum yang berlaku, dia ditahan cukup lama sekitar 4 pekan.
Selama dia tertahan, aku hanya bisa berdoa hanya bisa menangis, support dengan kemampuan yg maksimal tapi tidak berlebihan.
Posisi kami yang jauh dengan keadaan yang seperti itu, tenttu saja jika aku jadi dia pastilah butuh perhatian lebih dari seorang spesial yang selalu dinanti telepon atau smsnya.
Aku pikir seorang spesial itu hanya aku.
Ya, benar saja aku hanya berpikir positif jika orang spesial itu hanya aku.
tanpa akau sadari bahwa lelaki, dengan hubungan beda pulau dan beda proopinsi bisa saja cepat berpaling jika ada wanita yang lebih super duper lebih perhatian ;')
tau bagaimana rasanya??
semakin hari aku melewati dengan selalu berusaha erpikir positif tanpa ada  curiga sedikitpun.
Dan semakin hari, saat semakin dekat dengan keluarnya dia dari tahanan, mulai ada yang dirasa aneh.
Ada yang tiba-tiba muncul.
Tiba-tiba mengikuti hari-hari di akun sosial yang aku punya.
Tiba-tiba muncul di list ucapan terima kasih keluarganya, padahal aku saja tidak termasuk ke dalam list tersebut, bagaimana rasanya??jangan ditanya :')
masih coba berpikir positif, sampai akhirnya wanita itu mampir di salah satu akun sosialnya dan meninggalkan komentar yang...wah, luar biasa spsial.
Akhirnya aku dengan jelas dan menguatkan hati, bertanya tentang siapa, tentang maksud, dan hampir tentang semuanya mengenai kemunculan wanita yang sebenarnya tidak ada sangkut paut dengan kehidupanku, aku kenal saja sama sekali tidak :)
Dan sampailah pada waktu dimana aku rasa, ini sudah waktunya.
Waktu dimana semua sudah selesai.
Selama ditahanan, wanita itu yang slalu ada, dengan segala bantuan materi, tenaga, pikiran, waktu bahkan perhatian..yang sampai melebihi aku yg aku pikir selama ini spesial.
Ternyata aku bukan, bukan sespesial yang kau pikirkan :)
Tau rasanya bagaimana?
tidak perlu tahu...cukup aku saja..
berkali-kali aku minta hubungan ini selesai, dan dia lelaki itu tidak mau hubungan kami selesai.
Dan dia juga ingin mempertahankan hubungan baiknya dengan wanita itu.
aku merasa selama ini berhubungan dengan Banci!
Wanita itu dianggap berjasa sekali dalam hidupnya, sampai-sampai lelaki itu dibuat seperti "kerbau"
Semua aku rasa berubah, ya pasti berubah...
kadar kepercayaan berkurang dan curiga pastilah meningkat.
Aku bertahan.
Dengan rasa pahit yang aku anggap obat, aku bertahan.
niat baik awal hubungan aku anggap alasan untuk bertahan.
Tau dimana logika?tau dimana hati saat-saat itu?
Aku masing ingat Tuhan, masih ingat Allah..andai tidak, entahlah...
Aku bertahan, karena lelaki itu juga ingin bertahan.
Aku coba mengerti posisi kami bertiga.
Mengerti posisi aku jika jadi mereka.
dan tetap luka,
sekarang aku melewati masa itu, dengan tetap tidak percaya
dengan penuh curiga
dan tetap pahit
Sulit mempercayai lagi, karena percayaku sudah habis untuknya diperiode pertama
jika sekali lagi hilang, mungkin aku juga akan hilang
dalam hidupnya, dalam percayanya aku hilang :')
aku masih ingin cerita, tapi sudahlah besok aku tulis lagi sambungan curahan kegalauan ini.
Kali ini anggap aku sedang emosi, besok aku tulis dengan yang lebih berisi.
Tentang aku dan dia, dari sisi masing-masing tapi tetap menurut pemikiran ku.
Karena aku selalu saja 'EGOIS' :))

Ga to The Lau = GALAU !

Semoga masih aku,
mencairkan suasana hatimu dikala gundah
mengingatkanmu saat kau lupa
semoga masih aku,
yang selalu jadi mesin senyummu
pemeluk yang paling erat yang pernah kau miliki
semoga masih aku
pengukir indah tidur malammu,
andai tetap aku,
alasan untuk kau selalu berjuang
andai masih aku
alasan untuk kau tetap tegar
andai masih aku
alasan setiap hari terasa indah
andai masih aku
alasan kau untuk tetap bahagia
walaupun tak lagi,
semoga hanya aku
alasan untuk kau tetap tersenyum
yang ada disemua lini masa tiap detikmu
karena hanya kau,
satu-satunya alasan ku bertahan :')

Rindu..

haiiii...
tau bagaimana rasanya rindu?
rindu akan detik-detik itu
detik yang dulu selalu ada,
lalu hilang tertiup waktu seketika
aku rindu,
rindu cerita, rindu didengar..
hanya didengar tanpa perlu komentar
apa kau juga rindu?
iya, rindu dengan keegoisanku yang sepanjang hidup hanya ingin benar? :)
aku rindu,
kemari, tolong dekati aku..
lalu, silahkan peluk semaumu
hingga semua rindu hancurpun aku rela
kau tau aku sebegitu manjanya,
masih ingat kan?
apa masih ingat bagaimana bedanya aku ketika didepanmu
aku rindu..
andai kau selalu dekat,
percayalah tak sekalipun kulepaskan genggaman tangan kita :')
aku rindu..
benar rindu, rindu yg selalu benar kepadamu